Follow @filasafiamarsya

Kamis, 10 Januari 2013

Jumat, 23 November 2012

        Halo dan hai lagiii!
      Hari ini ceritanya hari Jumat tanggal 23 November 2012; aku, Salsa, Joanna, Diandra, Bella dan sekitar 20 anak lainnya melalukan sebuah perjalanan (baca: ekspedisi) di sungai Brantas, kegiatan ini juga merupakan kegiatan peduli lingkungan lhooo! How cool are we? B-)
      Aku berangkat ke sekolah seperti biasa, pukul 6.05, tapi hari Jumat ini bawaanku lebih ringan dari biasanya soalnya agenda sekolah hari ini cuma kerja bakti.
Akhirnya aku sampai di sekolah pukul 6.20; aku kira aku sudah terlambat karena kerja bakti lebih enak diminum dalam keadaan dingin(?) dalam keadaan udara yang lebih segar. Ternyata eh ternyata, sebelum kerja bakti dimulai masih ada senam untuk guru yang selesainya mungkin sampai jam 06.45. Tau gitu sih mendingan habis Shalat Shubuh langsung tidur lagi biar berangkatnya agak ngaret dikit:p tapi yasudahlah, live life without regrets:-)
Kerja baktinya skip aja deh ya, palingan kerja bakti ya gitu-gitu aja:ppp
      Pukul 08.00; terdengar suara indah guru Biologi&Tataboga tercinta, Bu Endah, memanggil seluruh peserta Ekspedisi Jumpali (Jumpa Peduli Lingkungan) untuk segera berkumpul di pendopo gedung baru.
Aku, Salsa, dan Joanna segera berangkat ke pendopo gedung baru. Tak lupa kami memohon pamit kepada teman-teman dan meminta do'a restu agar kami mendapatkan pengalaman yang tak bernilai harganya. Seperti kata pepatah, "Pengalaman adalah Guru Terbaik."
      SKIP.
     Setelah peserta yang lainnya sudah berkumpul, pukul 08.30 pagi, kami berangkat menuju Perum Jasa Tirta atau pintu air sungai Brantas di Rolak. Aku, Salsa, Joanna, Febry, dan Lorenza serta Bu Endah menggunakan mobil Pajero (Panas Jobo-Jero) milik guru sekaligus penyanyi dan song writer di sekolah kami, Pak Yadi.
      SKIP.
      1 jam lamanya kami duduk, sarapan, bercengkrama serta bercanda di dalam mobil, akhirnya kami sampai juga di Perum Jasa Tirta. Kami menunggu giliran kami menaiki sebuah perahu, entah perahu apa namanya, untuk melihat keadaan di sungai Brantas. Ini adalah sebagian peserta Jumpali dari SMP Negeri 19 Surabaya beserta guru pembimbing:

 
Sambil menunggu giliran, aku membuat video dokumenter amatir bersama Joanna dan Salsa di tepian sungai Brantas. Check this out:


Setengah jam setelah kami membuat dokumenter amatiran tersebut, akhirnya SMP Negeri 19 Surabaya mendapatkan giliran untuk mengelilingi Sungai Brantas dengan perahu. YAY!
Sebelum kami berangkat, kami menggunakan pelampung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita harus sedia payung sebelum hujan bukan?
Ini adalah foto Salsa dan Joanna di atas perahu:


Saat melihat keadaan sungai Brantas yang sesungguhnya, menurut kami, kondisinya sangat mengkhawatirkan, sampah yang dibiarkan menggenang dan menumpuk di tepian sungai, adanya pemukiman kumuh yang membuang limbah hasil rumah tangga di sungai (padahal di pemukiman itu sendiri ada anak balita yang membutuhkan air yang bersih di masa pertumbuhannya)
Dan ini dia beberapa potret sisi tragis sungai Brantas:




      Setelah selesai, kami turun dari perahu dan menunggu giliran guru pembimbing. Sambil menunggu, kami melihat keadaan di sekitar sungai Brantas, kamipun melihat pintu air sungai Brantas di Rolak ini.
Berikut adalah foto Salsa dan Joanna saat melihat sungai Brantas dan sekitarnya:


      Para guru akhirnya selesai melakukan ekspedisi 30 menit kemudian. Lalu kami dibagikan konsumsi oleh pihak panitia dan beristirahat selama 15 menit; setelah waktu istirahat kami habis, tidak semua dari kami (sebagian peserta ada yang langsung pulang) hendak melalukan perjalanan ke Puspa Agro, sekalian untuk melakukan Shalat Jumat, makan siang, serta memberikan oleh-oleh untuk sanak keluarga, tetangga ataupun teman-teman.
          SKIP.
        Perjalanan membutuhkan waktu selama 45 menit sebelum kami benar-benar sampai di Puspa Agro. Setelah sampai, kami menuju masjid yang berada di  Puspa Agro dengan tujuan mengantarkan kaum laki-laki dari kami untuk melaksanakan Shalat Jumat dan kaum perempuan untuk melaksanakan Shalat Dzuhur (setelah Shalat Jumat selesai). 1 jam kurang 15 menit kemudian, akhirnya kami semua telah melakukan ibadah, baik untuk Shalat Jumat maupun Shalat Dzuhur. Kami langsung menaiki mobil kami masing-masing untuk mencari makan siang (masih di dalam Puspa Agro). Akhirnya kami menemukan warung bakso dan warung nasi yang letaknya bersebelahan, sehingga peserta yang lain dapat memilih makanan sesuai dengan seleranya sendiri. Disini aku memilih warung nasi dan memesan nasi bebek, Salsa juga memilih warung nasi namun memesan nasi campur, kalau Joanna memilih warung bakso dan pastinya untuk memesan bakso:}
         Setelah selesai makan siang, kami mempunyai waktu sekitar 30 menit untuk belanja. Ada yang belanja ke pasar buah-buahan, sayur-sayuran, lauk-pauk, dan lain sebagainya.
Aku berjalan menuju pasar buah-buahan, ga cuma aku sih, tapi semua anak yang ikut ke Puspa Agro juga berjalan ke pasar buah-buahan (setelah mereka belanja kebutuhan yang lain)
Dan... setelah ngubek-ngubek pasar buah, alhasil aku berhasil membeli salak pondoh 1 kilo dan anggur merah 1 kilo untuk ibu&ayahku di rumah.
Pak Yadi dan pengendara mobil-mobil untuk peserta lainnya menyusul kami di pasar buah dengan cara memarkirkan mobilnya di depan pasar buah (yang tadinya diparkir di depan warung tempat kami makan). 20 menit kemudian, akhirnya kami selesai juga dan hendak kembali ke sekolah.
Kami berangkat dari Puspa Agro menuju sekolah sekitar pukul 13.10 dan sampai di sekolah sekitar pukul 14.15. Di perjalanan pulang, Salsa, Joanna, Febry, dan Lorenza sempat tertidur di mobilnya Pak Yadi lho, apalagi Lorenza, sampai di tempat tujuan (sekolah) pun dia tak kunjung bangun karena tidurnya yang terlalu pulas hihihihihi:>
        14.15 - Salsa mendapatkan pesan singkat dari Alivia yang memberi tahu kalau kelas sudah bersih hasil dari kerja bakti tadi; karena diliputi rasa penasaran, Salsa mengajak aku dan Joanna melihat keadaan kelas tercinta kami, kelas 9B. Sampai di kelas, kami shock berat melihat keadaannya, memang sungguh, kelas ini menjadi 'sangat bersih'; namun bukan seperti bersih yang kita bayangkan. Botol minum, kertas koran, bangku yang belum ditata adalah hal yang kami lihat dari kata 'bersih' yang Alivia berikan.
15 menit aku berada di dalam kelas, ibuku sms kalau aku tidak ada yang menjemput, akhirnya aku memutuskan untuk naik angkot/bemo/lyn S jurusan Keputih.
Aku tak lupa pamit kepada Salsa dan Joanna yang sibuk minta jemput dengan telepon selulernya. Setelah pamit, aku berjalan ke depan sekolah dan menaiki sebuah angkot S yang daritadi memang sudah 'nangkring' disana.
20 menit kemudian, aku sampai di rumah dengan selamat&sehat wal'afiat dan lagi-lagi aku membawa pengalaman yang sangat berharga, semoga semua yang kami lakukan hari ini dapat menjadi acuan untuk kami & masa depan yang lebih baik. AamiinO:)
Tumblr Mouse Cursors